pada hari senin lalu, aku bersama dengan ayahku pergi ke samsat untuk membayar pajak kendaraan bermotor milikku. itu adalah kali pertama aku pergi kesana. ketika aku sampai di sana, setelah ayahku memparkir motor kami pun memfotokopi berkas yang diperlukan seperti KTP dan STNK motor ditempat yang disediakan dan membayar Rp. 5000. karena kendaraan bermotor milikku tersebut akan habis masa berlaku platnya pada juni 2017 maka kami pun berniat untuk membuat plat baru di samsat tersebut lebih awal agar begitu masa berlaku plat habis sudah tersedia plat yang baru. setelah memfotokopi tadi kami diarahkan ke sebuah pos polisi untuk meminta kertas pengecekkan fisik kendaraan. setelah itu kami memintanya dan apa yang polisi itu katakan, dia meminta kami kembali dan menemui bapak ....... , dan ia pun memberikan kertas pengecekkan fisik. aku dan ayahku kembali ke parkiran untuk menemui bapak tersebut, setelah bapak itu mengecek kendaraan kamipun diminta kembali datang ke pos polisi untuk meminta pengesahan. sungguh itu adalah hal yang paling menjengkelkan , bagaimana tidak cuaca yang panas di tambah kami harus bolak-balik. birokratisme. setelah itu kami mengantri untuk pembayaran dan aku pun mebaca visi misi dari samsat itu, yang jelas inti dari visi misi itu adalah bahwa mereka mengutamakan kepuasan masyarakat dengan pelayanan sebaik-baiknya. tetpai apa yang ku dapat sungguh jauh dari visi misi tersebut. ruangan yang panas dan tidak ber ac, sempit, banyak terdapat asap rokok, dan birokratisme yang masih terjadi tidak hanya aku yang merasakannya tetapi juga ada salah seorang laki-laki paruh baya, dia berkepentingan untuk mengambil plat yang dipesannya setelah 2 tahun lalu ia membuatnya. aku langsung tercengang, 2 tahun? dan apa yang ia dapat, setelah plat itu jadi, dan ia akan membawanya tetapi nomor plat tersebut terbalik yang seharusnya 3480 menjadi 3840 dan huruf akhirnya pun salah seharusnya DF menjadi DE. bayangkan bagaimana perasaan bapak tersebut sudah dia jauh-jauh datang dari rumahnya yang jaraknya lebih dari 60 km dari samsat, ia menunggu selama 2 tahun, dan ternyata nomor platnya salah. akhirnya ia pun terpaksa membawa pulang plat nomor tersebut karena letak rumah yang jauh dan tidak cukup waktu untuk kembali lagi.
kesimpulan yang aku dapat adalah bagaimana indonesia akan maju? birokratisme yang tiada hentinya menjadi salah satu penyebab masyarakat malas berurusan dengan pemerintah. bahkan dengan kebijakan kenaikan pajak tersebut dan kondisi samsat yang buruk membuat masyarakt malas untuk membayar pajak. jadi jangan salahkan masyarakat jika masyarakat tidak membayar pajak, mereka memiliki alasan yang jelas akan hal itu. sehingga, jika pemerintah ingin menerima pajak dari masyarkat secara rutin dan tidak ada masyarakat yang menunggak pajak lagi, perbaikilah sisitem itu, hilangkan birokratisme, pegawai bekerja sesuai dengan tugasnya, dan tidak menyulitkan masyarkat. visi misi yang telah dibuat jangan hanya menjadi papan pajangan saja tetapi dilaksanakan oleh pegawai-pegawai. jika memang tidak bisa mencapai visi misi tersebut, lepaskan saja papan pajangan visi misi, dan ubah visi misi sesuai dengan kesanggupan....
kesimpulan yang aku dapat adalah bagaimana indonesia akan maju? birokratisme yang tiada hentinya menjadi salah satu penyebab masyarakat malas berurusan dengan pemerintah. bahkan dengan kebijakan kenaikan pajak tersebut dan kondisi samsat yang buruk membuat masyarakt malas untuk membayar pajak. jadi jangan salahkan masyarakat jika masyarakat tidak membayar pajak, mereka memiliki alasan yang jelas akan hal itu. sehingga, jika pemerintah ingin menerima pajak dari masyarkat secara rutin dan tidak ada masyarakat yang menunggak pajak lagi, perbaikilah sisitem itu, hilangkan birokratisme, pegawai bekerja sesuai dengan tugasnya, dan tidak menyulitkan masyarkat. visi misi yang telah dibuat jangan hanya menjadi papan pajangan saja tetapi dilaksanakan oleh pegawai-pegawai. jika memang tidak bisa mencapai visi misi tersebut, lepaskan saja papan pajangan visi misi, dan ubah visi misi sesuai dengan kesanggupan....
Komentar
Posting Komentar