Langsung ke konten utama

Pengalaman Interview di Lazada | Mengikuti Proses Rekrutmen di Lazada posisi Associate

Halo, semua. Kali ini aku ingin share pengalaman aku mengikuti proses rekruitmen di Lazada. Meskipun, tidak berakhir seperti yang diharapkan, tapi akan aku share juga karena mungkin akan banyak yang seperti aku untuk cari referensi dari pengalaman orang lain. Jadi, sebenarnya aku dah sering apply ke Lazada, tapi gak pernah lolos bahkan Cuma dari CV screening. Menyedihkan, memang. Tapi kadang lebih menyedihkan lagi Ketika gak lulus interview proses. Penolakannya lebih kerasa. Tapi ya harus tetap positive thinking karena maybe memang bukan rezekinya. Justru, harus dipersepsikan itu sebagai sarana belajar, so ke depannya akan lebih baik lagi. Kan, semua itu bisa karena terbiasa. Dan, kalau udah begini, aku selalu ingat karena aku bener-bener taro di meja, satu quote yang ngebuat aku gak terpuruk dalam kekecewaan dari penolakan.

              “The difference between a winner and a loser is that the winner has lost more often than the loser.”

Karena itu, biarpun kita lost sekarang, gak berarti kita menjadi pecundang. Justru, ini adalah cambukan untuk terus belajar yang lagi, coba lagi, sampai kita berhasil. Okay, langsung aja ke pengalaman aku mengikuti rangkaian rekruitmen di Lazada. Jadi, aku memang gak melamar kerja di Lazada (aku melamar untuk posisi lain), Tapi rekruitmen nge reach aku dari linkedin account aku by whatsapp. Awalnya aku piker aku apply posisi itu, ternyata gak apply. Karena memang requirements nya sesuai dengan skill aku, Jadi bukan entry level untuk positionnya. Setelah di jadwalkan untuk interview dengan TA nya, wawancaranya by whatsapp call aja ternyata. Sebenarnya, pertanyaannya basic ya, seperti interview pada umumnya. Mulai dari perkenalan, pengalaman, kelebihan, kekurangan, ekspektasi gaji. Gak lama sih interviewnya Cuma 30 menit. Dan disini juga diinfoin tahapan interview sampai dapat offering yang mana banyak banget proses wawancaranya. Karena ternyata masih ada tiga interview lagi. So, total ada empat. Jujur sih, ini yang paling banyak, biasanya Cuma 2 atau 3. Ini empat. Wow.

Setelah itu  dijadwalkan untuk interview dengan direct user dan ini pakai alimeeting. Direct usernya cukup santai juga, interview pakai Bahasa Indonesia mungkin supaya lebih nyaman. Disini juga aku gak buka kamera sama sekali dan pewawancaranya gak minta juga. Untuk pertanyaannya basic juga, tapi lebih detail lagi dibagian skill dan pengalaman. Sama ada dijelasin mengenai jobdesk yang cukup detail. Wawancara nya ada sekitar satu jam an dan ya aku lolos ke tahap selanjutnya untuk wawancara sama head of department.

Lead timenya ada almost seminggu, dan disini lah aku messed up everything. Meetingnya pakai alimeeting, dan ya udah langsung pakai English and juga open camera. Awalnya fine-fine aja, eh tiba-tiba koneksi yang hilang, akhirnya pindah ke whatsapp call. So far so good, disini lebih santai lagi wawancaranya karena pewawancara ingin tahu mengenai pribadi dari aku. Terus pada akhirnya masuk ke bagian skill. Disini, ada beberapa pertanyaan yang gak sesuai dengan harapan pewawancara tapi masih fine. Pewawancara juga menjelaskan detail soal pekerjaan dan team yang di handle termasuk skema bekerja karena bekerjanya hybrid. Lalu karena pewawancara ada meeting, akhirnya meeting di cut, dan di lanjutkan sekitar 1 jam-an. Nah, disini karena aku dah gak fokus jadi aku gak berhasil jawab pertanyaan dari pewawancara. Mungkin karena aku merasa lapar dan Lelah juga, entahlah, pokoknya totally gak fokus.

Dan juga, pewawancara ngelihat kalau aku gak excited dengan pekerjaannya. Cuma karena aku bingung harus ngerespon gimana, jadi terkesan aku gak excited. Dan ya, mungkin karena aku orang yang terlalu serius jadi wawancara itu aku perceive nya ya serius, jadi agak susah buat nunjukin emosi juga. Belum lagi kan nervous. Okay, sudahlah, itu sudah berlalu. Lagipun kalau memang gak diterima juga ya berarti memang aku gak cocok kerja disitu. Itu lebih baik daripada nantinya malah gak betah setelah diterima.

Dan ya itulah pengalamanku wawancara di Lazada, tinggal satu tahap wawancara tapi sayangnya tidak berhasil. Intinya tetap semangat aja, karena Namanya pekerjaan itu juga kan tergantung rezekinya, gak di tempat itu ya pasti ada di tempat lain. Yang pastinya selalu konsisten dan lakukan yang terbaik juga belajar dari kegagalan di pengalaman sebelumnya.

Love,

Hanny

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu Mahasiswa Cipt. Dr. Arif Satria

Mahasiswa Cipt: Dr. Arif Satria Mahasiswa, Masa yang indah Berjuta kenangan dan cerita Bertabur impian dan harapan Masa ini, Tuk menempa diri Raihlah ilmu dan jiwa pengabdi Siapkan diri tuk membangun negeri Keemasan masa ini lewati bersama Karya gemilang kaya prestasi Tuhan tunjukkan padaku langkah untuk maju untuk mengukir sejarah baru Mahasiswa, Masa yang indah Berjuta kenangan dan cerita Bertabur impian dan harapan Masa ini, Tuk menempa diri Raihlah ilmu dan jiwa pengabdi Siapkan diri tuk membangun negeri Keemasan masa ini lewati bersama Karya gemilang kaya prestasi Tuhan tunjukkan padaku langkah untuk maju Untuk mengukir.... Untuk mengukir Keemasan masa ini lewati bersama Karya gemilang kaya prestasi Tuhan tunjukkan padaku langkah untuk maju Untuk mengukir, untuk mengukir, untuk mengukir, untuk mengukir, Sejarah baru Mahasiswa.... Masa yang indah....

Experience : Pengalaman Penukaran Barang di Zalora

Halo semua... lanjut lagi nihhh... Kali ini, aku mau cerita tentang pengalaman aku yang masih berhubungan dengan Zalora. Tapi, kali ini aku mau cerita tentang pengalaman menukar barang. Menukar yaa.. bukan pengembalian... Jadi, aku ikut single’s day Zalora atau bisa dibilang harbolnas 11.11. Nah , aku beli sepatu dan tas, yang didiskon dan ada tambahan extra diskon juga. Lumayan lah... Nah , barang yang aku tukar, sudah bisa ditebak kan. Yep , sepatu. Sepatu yang aku beli itu namanya caged heels warna beige dari Zalora. Setelah melihat ukuran dan mencocokkan dengan panjang kaki aku yang panjangnya 24.5 cm, diukuran panduan itu nomor sepatunya yaitu 36 atau 6. Akhirnya aku pilih nomor itu, dengan pertimbangan aku pernah beli sepatu Bata dan memang ukuran aku itu nomor 6. Setelah menunggu selama 3 hari, barangpun bisa diambil di Indomaret karena aku memang memilih opsi pengiriman ke Indomaret. Setelah barang di buka. Aku suka dengan tas dan sepatunya. Tapi, pas di coba sepa...

MY Experience : Pengalaman pertama mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

  Halo, semua... Kali ini aku mau cerita mengenai pengalaman pertama aku menghadiri RUPST dan RUPSLB. Berhubung aku baru beberapa bulan jadi investor, jadi baru pertama kali ini aku datang RUPS dan kebetulan RUPS yang ini waktunya cocok. Jadi, yang mengadakan RUPS adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Perusahaan ini adalah perusahaan induk dari MNC media, ya, sudah jelas kalau direktur utamanya itu Hary Tanoe. Sejujurnya waktu awal membeli saham ini, aku gak tau kalau perusahaan ini adalah perusahaan media. Aku beli itu karena berdasarkan hasil analisis teknikal aku yang masih minim banget, perusahaan ini bagus dan sahamnya juga liquid. Setelah aku keep beberapa minggu, aku dapat email kalau perusahaan ini mau mengadakan RUPS dan dengan banyak pertimbangan waktu dan lainnya, aku memutuskan untuk ikut menghadiri RUPS ini. Singkat cerita, setelah aku meminta KTUR (Konfirmasi Tertulis untuk RUPS) dari perusahaan sekuritas tempat aku mendaftar. Aku berangkat pagi-pagi sekal...