- TEKNOLOGI NUKLIR
Teknologi
Nuklir adalah teknologi yang memanfaatkan energi nuklir. Reaktor nuklir yaitu
suatu sistem untuk menghasilkanreaksi inti berupa fisi atau fusi berantai yang
terkendali. Bedasarkan porsinya, reaktor nuklir dikelompokkan sebagai berikut:
- Reaktor Penelitian
Yaitu reaktor yang digunakan
untuk penelitian dibidang material, fisika, kimia, biologi, kedokteran,
pertanian, industri dan bidang IPTEK lainnya.
- Reaktor Isoton
Yaitu reaktor yang digunakan
untuk memproduksi radioisotop. Radioisotop banyak digunakan dalam bidang
kedokteran, farmasi, biologi, dan industri.
- Reaktor Daya
Yaitu reaktor yang dapat
menghasilkan daya atau tenaga berupa kalor untuk dimanfaatkan lebih lanjut,
misalnya untuk PLTA.
Komponen-komponen reaktor nuklir
tersusun atas:
- Teras Reaktor
Berfungsi sebagai berlangsungnya
reaksi berantai. Didalam teras reaktor terdapat bahan bakar, umumnya berupa UO2
- Reflektor
Berfungsi untuk memantulkan
neutron yang bocor agar tetap berada dalam teras.
- Batang Kendali
Berfungsi untuk mengendalikan
jumlah neutron didalam teras reaktor sehingga reaksi berantai dapat
dipertahankan. Bahan yang digunakan antara lain, kamium dan Boron.
- Moderator
Berfungsi menyerap energi neutron
agar tidak terlalu tinggi. Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah air ringan
(H2O), air berat (D2O), dan grafit.
- Pendingin Primer
Berfungsi mengeluarkan panas
akibat reaksi fisi. Bahan yang biasa digunakan antara lain gas helium (He), gas
CO2, serta logam cair seperti Na dan NaK.
- Sistem Penukar Panas
Berfungsi Mengalirkan Panas dari
pendingin primer ke pendingin sekunder.
- Pendingin Sekunder
Berupa air yang dialirkan keluar
dari sistem reaktor dan didinginkan diluar reaktor.
- Perisai
Berfungsi menahan radiasi yang
dihasilkan pada proses pembelahan inti maupun yang dipancarkan oleh
nuklida-nuklida hasil pembelahan, dan berfungsi sebagai pelindung agar pekerja
dan lingkungan aman dari radiasi
- MANFAAT RADIOISOTOP
- Bidang Kedokteran
a. Tc-99
dan TI-201 digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
b. I-131
digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan mendeteksi
tumor otak.
c. Na-24
digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
d. Xe-133
digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
e. P-32
digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan hati.
f.
Fe-59 digunakan untuk mempelajari pembentukan
sel darah merah
- Bidang Pertanian
a. C-14
dan P-37, mengetahui tempat pemupukan yang tepat sehingga tanaman dapt tumbuh
baik
b. C-14
dan O-18, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis
c. Pemberantasan
hama dengan meradiasi serangga jantan sehingga mandul
d. Menunda
pertunasan pada bawang, kentang, dan umbi-umbian untuk memperpanjang masa
penyimpanan.
- Bidang Peternakan
a. P-32
dan S-35, mengukur jumlah dan laju sintesis protein didalam usus besar hewan
ternak
b. C-14
dan H-3, mengukur produksi serta mudah tidaknya proporsi asam lemak didalam
usus besar untuk menguap
- Bidang Industri
a. Pengisi
bahan-bahan pakaian sintetis
b. Pengendali
produksi pelat timah pada pembuatan kaleng
c. Sebagai
pendeteksi adanya kebocoran pipa minyak
d. Co-60,
penyamakan kulit
e. Perbaikan
mutu kayu
f.
Mengukur densitas batuan atau material
disekeliling lubang pengeboran
- Bidang Arkeologi
a. C-14,
menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil
- Bidang Hidrologi
a. Na-24
, mempelajari kecepatan aliran air sungai
b. Na-24,
dalam bentuk karbonat untuk menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah
c. Mengukur
pendangkalan di pelabuhan, danau, dan sungai
d. Mengetahui
rembesan air laut ke darat.
- Bidang Sains
a. I-131
untuk mempelajari kesetimbangan dinamis
b. O-18
untuk mempelajari reaksi esterifikasi
c. C-14
untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis
d. F-38
untuk mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dala tubuh
- DOSIS RADIASI
Dosis radiasi didefinisikan
sebagai banyaknya energi radiasi yang diserap tiap satu satuan massa zat.
Satuan dosis radiasi dalam SI adalah gray (Gy). (1 gray = 1 joule/kg = 100
rad).
Dosis Radiasi = energi/massa
Potensi Kerusakan akibat radiasi
Radioaktif.
No.
|
Dosis Radiasi
|
Tingkat
Kerusakan
|
1.
|
>40 gray
|
Kerusakan pada sistem jantung, kelebihan cairan otak
(hydrocepalus), gangguan sirkulasi darah sebagai penyebab shock. Hal ini
dapat menyebabkan kematian dalam selang waktu 48 jam
|
2.
|
10 – 40 gray
|
Kerusakan pada jantung akibat kekurangan cairan elektrolit
pada sel dan gagal ginjal. Hal ini dapat menyebabkan kematian dalam selang
waktu 10 hari.
|
3.
|
1,5 – 10 gray
|
Kerusakan pada jaringan tulang. Kematian pada selang waktu
4 – 5 minggu sejak teradiasi.
|
Komentar
Posting Komentar